Monday, 23 April 2018

Pengalaman Saya Oprasi Lasik Mata

BERBAGI CERITA SEMOGA BERMANFAAT YA HEHEHE

Tepat 22 Agustus 2015, saya menjalani sesuatu yang pengaruhnya cukup besar dalam kehidupan saya.Operasi Lasik. Itulah yang telah saya jalani. Setelahnya, banyak teman saya yang bertanya lebih jauh. Oleh karena itu, saya akan cerita disini. Semoga bermanfaat.

Alasan Menjalani Lasik
. Semenjak masih sekolah saya sudah berkaca mata tepatnya kelas 2 SMP , keinginan untuk menyembuhkan mata saya ini sangat besar. Tapi di usia saya yang belum memenuhi syarat pada sat itu karena usia saya masih 14 tahun  syarat Lasik (syaratnya minimal 18 tahun). Saya pun sempat tidak mau karena belum merasa cukup umur membutuhkan mental yang cukup besar dalam hal itu, apalagi biayanya tidak murah. Saya juga pernah merasa kalau tanpa kacamata, mata saya akan terlihat lebih belo, dan saya kurang suka itu. Haha.. ,
Seiring berjalannya waktu sudah tidak terasa usia saya menginjak di 18 tahun dan ternyata minus mata saya sudah di angka 2. 34 yang kanan dan yang kiri ada di 2,20 ko beda saya pun mengeluh dengan kejadian ini karena makin lama makin tidak jelas saya pun memohon kepada orang tua untuk segera melakukan oprasi mengingat umur saya sudah 18 tahun dan tidak tau kenapa orang tua belum metujui nya dan bilang nanti saja umur 22 saja di oprasinya tidak tau alasanya kenapa.
Singkat cerita, sudah selesai kuliah saya menagih lagi janji yang di janjikan kedua orang tua saya dan saat itu juga saya di setujui mengingat mata saya yang semakin tidak jelas dan buram
Akhirnya saya menjalani Lasik.

Proses Lasik
Saya menjalani operasi Lasik di Cicendo. Sebelum menjelaskan proses operasinya, saya mau menjelaskan pra-operasinya terlebih dahulu. Prosedur umumnya bisa dilihat di Lasik di Cicendo.
Di pranala tersebut disebutkan bahwa kita harus melakukan screening terlebih dahulu. Nah, untuk teman-teman Screening dilakukan untuk mengecek kondisi mata kita. Hasilnya menentukan apakah kita layak di-Lasik atau tidak. Terutama untuk yang minusnya di atas 5, hasil screening juga menentukan apakah perlu menjalani tindakan lain seperti laser retina terlebih dahulu atau tidak.
Mata saya minus 4 dan  5, tetapi hasil screening di hari pertama itu menunjukkan kalau kondisi mata saya kurang bagus sehingga perlu jalani tindakan-tindakan lain sebelum Lasik, mengapa begitu karena posisi kornea mata saya itu terlalu datar jadi hasil screening nya pun menolak  dan di sisi lain juga ternyata saya mempunyai alergi pada mata kata dokternya. jadi tindakan oprasi pun di tunda dan menjalani pengobatan dulu. Minggu ke 2 di screening ke 2 masih sama tidak terlalu baik dari sebelumnya. Artinya rasa pesimis tindakan oprasi itu tidak akan di lakukan.Saya pun gelisah tak menentu karena saya yakin saya bisa sembuh. dokter pun memandangi saya dan dokter pun berspekulasi oprasi tetap akan di lakukan tetapi dengan catatan apabila gagal maka oprasi di gagalkan itu tawaran dari nya ,saya pun sudah seperti ada dogma dan yakin saya bisa sembuh maka saya pun mensetujui tawaran dari dokternya ,lalu saya membuat surat perjanjianya . Setelah membuat surat janji, tibalah saatnya…
Di 22 agustus 2015 ,  Rasa deg-degan gundah gulana sebelum operasi. Tapi saya ingat kata-kata teman saya yang bernama Ade iman (Ki Sunda, ‘Banyak berdoa’’  saya yakin pada tuhan kesembuhan hanya dari Yang Maha Kuasa. Dokter cuma jalannya , sama persis dengan wejangan orang tua. Setelah orang tua mengurus administrasi, saya masuk ruang operasi dengan pakaian operasi. Kemudian saya disuruh tiduran di tempat operasi. Mulai dari situ saya pasrah sepasrah-pasrahnya lalu mulai mengikuti instruksi operasi sambil berdoa. Yang saya ingat selama proses operasi:
1.     Mata dibuka dan dilemaskan (jangan tegang), lalu diganjal dengan penahan kelopak
2.     Mata dianestesi (bius lokal) dengan obat tetes mata
3.     Mesin didekatkan dengan mata dan saya disuruh melihat ke suatu titik merah. Proses laser berlangsung selama 22 detik (kalau tidak salah).
4.     Bagian mata yang dipotong menggunakan laser kemudian diambil
Proses tersebut dilakukan bergantian untuk mata kanan dan kiri.
Setelah Lasik
Setelah proses Lasik selesai, saya membuka kedua mata saya dan saya dapat melihat wajah suster. Dengan minus saya yang cukup tinggi, perbedaannya langsung terasa saat itu juga. Kemudian saya keluar ruang operasi lalu masuk ruang dokter. Disitu, mata saya diperiksa lagi dengan alat dokter. Alhamdulillah hasilnya bagus. Kemudian saya langsung menghampiri orang tua saya dan saya 

sangat bersyukur karena dapat melihat wajah orang tua saya tanpa menggunakan kacamata lagi saat itu juga :’)
Kemudian saya menunggu dokter lagi jam 3 soalnya jarak tempuh saya jauh dari majalengka jadi saya sekalian dengan control yang seminggu baik sekali dokternya hehe.
 setelah itu dengan dibekali beberapa obat tetes dan kacamata pelindung . Setelah obat anestesinya berhenti bekerja, mata saya akan terasa tidak nyaman sekitar 1 – 6 jam kata dokter. Bagi penderita alergi seperti saya, ketidaknyamanan tersebut mungkin akan lebih terasa. Dokter menyarankan untuk minum obat penahan rasa sakit kalau sakitnya terasa berlebihan. Dan saya sudah diperbolehkan menonton televisi kalau memang saya sudah bisa melihatnya.
Untungnya saya sempat makan  sebelum obat anestesinya berhenti bekerja. Hehe. Setelah itu, mata saya mulai perih sampai berlinang air mata. Tapi Alhamdulillah itu hanya berlangsung kurang lebih 3 jam. Setelah itu saya bisa melihat tanpa kacamata! Walaupun belum normal (prosesnya berangsur-angsur kata dokter), perubahannya sangat drastis bagi saya. Malamnya, Alhamdulillah saya sudah bisa menonton televisi.
Oh iya, ini beberapa perawatan setelah Lasik:

1. Memakai kacamata pelindung saat tidur selama 1 minggu
2. Memakai obat sesuai anjuran
3. Kontrol 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan
4. Memakai kacamata pelindung untuk menghindari debu dan cahaya berlebih
5. Tidak berenang atau sauna semala 1 bulan
6. Tidak berolahraga terlalu berat selama 1 – 2 bulan
7. Menghindari penggunaan make-up terutama yang menyentuh mata selama 1 minggu
8. Menghindari sampo/sabun mengenai mata selama 1 minggu

 Alhamdulillah, sekarang saya bisa melihat keindahan ciptaan Allah tanpa menggunakan alat bantu apapun meskipun agak
 silau namun itu proses dari penyembuhan. Namun, saya jadi ingat wejangan lain dari Raihan, “Sakit itu ujian, sembuh      juga ujian”. Ya, saya sudah mengambil keputusan dan harus mengambil konsekuensinya. Bahkan ada hadits berikut ini.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Nah itu sedikit cerita dari saya hehe jagalah matamu karna sehat itu mahal sahabat.

Berikut Proses Oprasi Lasik :

 



DAN INI ORANG YANG SANGAT BERJASA DALAM HIDUP KU  HEHE
Makasih  Keluargaku semoga sehat selalu dan Panjang Umur   .......!



Friday, 20 April 2018

Tips And Trik Membuat Nasi Liwet

Ala-ala Chef Juna hahahahaha
Nasi liwet Sunda tidak kalah enak, anda dapat menjadikan menu andalan untuk keluarga, coba resepnya disini.
Nasi liwet khas Sunda tidak kalah nikmat dengan resep nasi liwet aslinya, meskipun nasi liwet berasal di Solo. Nasi liwet Khas Sunda ini banyak diminati apalagi dengan tambahan bumbu dan rempah yang khas. Untuk saran penyajian pastinya menggunakan menu khas Sunda.

Nasi liwet dengan cita rasa yang khas dengan tambahan ikan asin digemari oleh semua oran. Inilah yang menjadi ciri khas liwet Sunda. Bahkan dalam membuatnya ikan asin dicampur dengna bahan nasi liwet. Cara membuatnya cukup mudah, bahkan dapat menggunakan rice cooker walaupun demikian untuk tetap menjaga aromanya sebaiknya menggunakan panci atau kastrol.
Nasi liwet dapat ditambahkan dengan aneka masakan lain ketika disajikan diantaranya adalah sambal, tahu, tempe, ayam bakar dan lalapan seperti mentimun , tomat ,seladah dan lainnya. Nasi liwet khas Sunda ini sangat pas disajikan selagi hangat. Apalagi bila anda menyajikan ditengah kehangatan keluarga anda. (baca juga: Resep Nasi Goreng)
Orang Sunda sering kali mengajak rekan atau keluarga untuk makan bersama di acara keluarga dengan nasi liwet moment anda semakin terasa. Yuk, coba resep masakan Indonesia nasi liwet di bawah ini.
nasi liwet sunda

Nama Resep

Resep dan Cara Membuat Nasi Liwet Khas Sunda yang Gurih, Enak dan Spesial

Waktu Memasak

Persiapan: 20 menit
Memasak: 90 menit
Total: 110 menit

Jumlah Porsi

7 Porsi

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat nasi liwet khas Sunda

Bahan Utama Nasi Liwet Khas Sunda

  • 500 gram beras
  • 7 siung bawang merah
  • 4 lembar daun salam
  • 4 batang serai
  • penyedap rasa secukupnya
  • garam secukupnya
  • 150 gram ikan asin/ikan teri
  • 1200 ml air

Bahan Ayam Bakar Nasi Liwet Khas Sunda

  • 7 potong ayam
  • 2 lembar daun salam
  • 2 sdt garam
  • 50 gram gula merah
  • 3 batang serai
  • 4 sdm kecap manis
  • 1/4 sdt merica
  • 1000 ml santan kelapa kental
  • 1 sdt ketumbar
  • minyak goreng secukupnya

Bahan Bumbu Ayam Bakar yang dihaluskan

  • 15 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih

Bahan Pelengkap Lainnya

  • Tahu
  • Tempe
  • Aneka Lalapan

Cara Membuat Nasi Liwet Khas Sunda

  1. Langkah pertama cuci dulu beras hingga bersih, kemudian masukan ke dalam panci
  2. Tambahkan air hingga dua ruas jari
  3. Jangan lupa tambahkan bumbu hingga rata
  4. Selanjutnya diamkan kurang lebih 45 menit, hingga matang

Cara Membuat Ayam Bakar

  1. Campurkan semua bumbu haus dengan menggunakan santan, serai, daun salam, masak hingga semua harum
  2. Selanjutnya tambahkan garam, kecap manis, gula merah, ketumbar , aduk hingga rata
  3. Selanjutnya masukan ayam , masak hingga matang
  4. Bakar ayam sambil diolesi dengan menggunakan minyak goreng, bakar hingga kecoklatan , angkat
  5. Sajikan dengan nasi liwet , ayam bakar, tempe, tahu, aneka lalapan dan sambal
Sangat pas untuk disajikan menjadi menu keluarga anda ketika berkumpul keluarga, bahkan nasi liwet dengan tambahan bahan pelengkap khas Sunda ini akan memberikan citarasa yang berbeda. Anda juga dapat menambahkan tambahan petai ke dalam nasi liwet ketika direbusnya, sangat menggugah selera.
Bagi anda yang ingin mencoba resep olahan nasi lainnya dapat mencoba nasi uduk, nasi kuning, nasi lemak, nasi bukhori, nasi goreng dan nasi bakar untuk disajikan di tengah keluarga anda , selamat mencoba .

Thursday, 19 April 2018

LETAK DAN IKLIM DESA SALADO

DESA SALADO KECAMATAN TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA
Desa Salado adalah sebuah desa yang terletak di daerah bayang hujan kaki gunung Ciremai, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Desa Salado merupakan salah satu dari 17 desa di wilayah Kecamatan Talaga, yang terletak di  sebelah timur kecamatan. Desa Salado mempunyai wilayah seluas 67,50 hektar.
Curah hujan tahunan rata-rata di Desa Salado berkisar antara 2.400 mm-3.800 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 11 hari/bulan, serupa dengan daerah lain di Kabupaten Majelengka. Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara, kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3-6 knot (1 knot =1.285 m/jam).

Desa Salado berada pada koordinat 108° 19′ 35.39"  Bujur Timur (BT) dan  6° 59′ 10.27" Lintang Selatan (LS). Desa Salado didominasi oleh persawahan dan perkebunan, sehingga sebagian besar pemukiman penduduk dibangun dekat areal jalan utama desa.
  • Batas Wilayah Desa Salado adalah sebagai berikut:
  • §  Sebelah Utara Desa Ganeas, Kecamatan Talaga.
  • §  Sebelah Selatan Desa Cicanir, Kecamatan Talaga.
  • §  Sebelah Timur Desa Argasari, Kecamatan Talaga.
  • §  Sebelah Bbarat Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga.

Desa Salado memiliki banyak potensi, baik potensi alam maupun potensi dari sumber daya manusia yang ada di desa tersebut. Salah satu potensi alam yang menonjol dari Desa Salado yaitu luasnya area persawahan. Banyaknya area persawahan ini didukung dengan melimpahnya pasokan air. Sumber air utama Desa Salado berasal dari mata air Cigowong yang terletak di Desa Ganeas Kecamatan Talaga yang berjarak kurang lebih 2 KM dari Salado.

SEJARAH DESA SALADO

DESA SALADO KECAMATAN TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA


      Desa Salado merupakan desa yang terletak di Kabupaten Majalengka, Kecamatan Talaga. Pada jaman dahulu merupakan daerah persawahan. Menurut para tokoh perjuangan, saat memasuki jaman penjajahan Desa Salado merupakan tempat persembunyian dari penjajah. Menurut sejarah pada masa Kepresidenan Soekarno, terjadi pemindahan pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta. Pada saat itu, Desa Salado menjadi tempat persinggahan para tentara nasional untuk beristirahat dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Asal-usul nama Salado berasal dari kata "salah dago" yang berarti salah menunggu. Hal itu dikarenakan pada waktu itu tentara nasional yang ingin ke Yogyakarta saling menunggu satu sama lain.


Adapula versi lain asal usul nama Desa Salado. Nama Salado berasal dari sebuah legenda yang diceritakan secara turun-temurun oleh leluhur desa ini. Suatu hari pada zaman pademangan ada seorang warga desa yang menemukan sebuah bangkai kuda. Seseorang bertanya siapa pemilik bangkai kuda tersebut namun tidak ada yang mengakuinya. Lalu seseorang melapor ke Kerajaan Talaga bahwa telah ditemukan sebuah bangkai kuda. Seorang Demang datang ke lokasi bangkai tersebut. Sebelum menguburkannya ia menusuk bangkai tersebut dengan tongkat. Ia mengumumkan ke masyarakat bahwa area tanah yang bau busuk masih tercium, maka tanah tersebut akan menjadi milik Demang. Kemudian bau tersebut tercium hingga Cikijing, Cingambul, dan Desa Ciranje. Setelah itu Demang kembali lagi ke lokasi bangkai tersebut dan menagih tanah tersebut kepada masyarakat. Dari situlah masyarakat menyadari bahwa mereka telah disalahkan dan dibodohi (disasalah dan dibobodo) karena si Demang mengakui tanah warga desa yang tercium bau bangkai. Maka dari itu muncul lah Desa Salado.-